Rabu, 17 November 2010

Dinamika Kebudayaan


Kebudayaan (Selo soemardjan & Soelaeman Soemardi) : semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
                        Cipta : hasil karya manusia yang kongkrit (barang dan jasa)
                        Rasa (batin) : setengah kongkrit, sudah bisa dirasakan (keindahan)
                        Karsa : abstrak (ide, gagasan)

Faktor yang menyebabkan perbedaan adat :
  • Keadaan geografis / iklim
  • Masyarakat (terbuka / tertutup)
  • Kepercayaan / agama
  • Bahasa / dialek

Macam kebudayaan :
  • Kebudayaan jasmani
  • Kebudayaan rohani

Fungsi kebudayaan :
  • Melindungi : melalui UU
o    Ada kecenderungan sulit / tidak berubah
o    Usaha untuk mempertahankan yang sesuai
  • Mengatur : setiap kebudayaan memiliki nilai dan norma yang berfungsi untuk mengatur
  • Wadah : lembaga keluarga, hukum, ekonomi, dll.

Hakekat kebudayaan :
  • Terwujud dan tersalur lewat perilaku manusia
  • Kebudayaan telah ada dari satu generasi dan tidak akan mati setelah generasi tersebut mati[1]
  • Kebudayaan diperlukan manusia dan diwujudkan lewat tingkah laku
  • Kebudayaan mencakup aturan – aturan yang berisi kewajiban yang diterima / ditolak

Sifat kebudayaan :
1.      Integratif
2.     Milik bersama
3.     Dinamis di samping ada yang statis
4.     Normatif
5.     Universal
6.     Relatif
7.     Tumbuh dan berkembang melalui proses belajar
8.     Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk simbol / lambang
9.     Mengisi dan menentukan jalan hidup manusia
10.   Memiliki kemampuan untuk beradaptasi
11.    Untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani

Unsur – unsur kebudayaan :
  • Cultural Universal : unsur – unsur terbesar
Wujud tiap kebudayaan universal (Koentjaraningrat) = (Julian Huxley) :
·         Wujud sistem budaya = mentifact : abstrak (ide, gagasan, nilai, norma, peraturan)
·         Wujud sistem sosial = sosiofact : aktivitas dan tindakan berpola manusia
·         Wujud kebudayaan fisik = artefact : benda – benda hasil karya manusia

(Koentjaraningrat) menurut tingkat kesukaran untuk berubah :
1.   Sistem Religi Dan Upacara Keagamaan
Religion (Latin) : melakukan sesuatu dengan penuh perjuangan dalam bentuk seperti peribadatan yang dilakukan berulang – ulang
Agama timbul karena adanya ketidakmampuan manusia mengungkap seluruh rahasia alam dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama tentang alam gaib
Agama : wahyu Tuhan, punya rasul / nabi, punya kitab suci, punya tempat ibadah
   Tidak sama dengan 
Kepercayaan
ü  Animisme : percaya pada roh nenek moyang
ü  Dinamisme : percaya pada kekuatan alam
ü  Toteimisme : menganggap suci binatang dan tumbuhan
ü  Shamamisme : pemujaan kepada pelaksana upacara
ü  Agama : keyakinan yang mutlak diterima umatnya
Pengaruh Hindu – Budha : abad ke – 4                
Pengaruh Islam : abad ke – 13                            
Pengaruh Kristen dan Katolik : abad ke – 16       

Faktor yang membuat seseorang menjadi religius (Koentjaraningrat) :
·         Emosi keagamaan
·         Supranatural : keyakinan akan adanya bayangan – bayangan gaib
·         Sistem upacara
·         Kelompok / organisasi / kelompok keagamaan tidak sama dengan aliran

2.   Sistem Sosial Dan Organisasi Kemasyarakatan   
a.     Perkawinan : ikatan lahir batin antara pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sesuai Ketuhanan YME

Susunan keluarga :                                       
-  Keluarga inti (nuclear family)                   
-  Keluarga luas ( extended family)              
Terbentuknya keluarga :
-  Orientasi (anak)
-  Prokreasi : karena perkawinan (menantu)

Perkawinan berdasarkan daerah asal jodoh :
*  Perkawinan endogami : berasal dari kelompoknya sendiri
         -  Parallel – cousin : anak dari orangtua sekandung sejenis
         -  Cross – cousin : anak dari orangtua sekandung tidak sejenis
*  Perkawinan eksogami : berasal dari luar kelompoknya
         -  Connubium simetris : dua klan secara timbal balik
         -  Connubium asimetris : beberapa klan atau marga

Perkawinan berdasarkan banyaknya suami / istri :
*  Monogami : suami memiliki seorang istri
*  Poligami :
         -  Poligini : suami beristri lebih dari satu
         -  Poliandri : istri bersuami lebih dari satu

b.     Pola Menetap (residence pattern)
ü  Matrilokal : menetap di lingkungan pihak istri
ü  Patrilokal : menetap di lingkungan pihak suami
ü  Bilokal : bergantian di lingkungan pihak istri dan suami
ü  Ambilokal : mempunyai kebebasan untuk tinggal di lingkungan pihak suami / istri
ü  Avunlokal : tempat saudara laki – laki ibu dari suami
ü  Natalokal : tempat kelahiran masing – masing pasangan
ü  Neolokal : di tempat yang baru

c.     Sistem Kekerabatan : atauran tentang garis keturunan berdasarkan pertalian darah
Dasar terbentuknya kekerabatan :                                                         
·         Pertalian darah / keturunan                   
·         Perkawinan (keluarga besar)                                                      

Menurut Dnnerius Sinaga, dkk :
1)   Bilateral / parental : ditarik dari garis ayah dan ibu, kedudukan pria dan wanita sama
2)  Unilateral : ditarik dari satu garis keturunan
v  Patrilinial : garis ayah (Batak, Mentawai & Bayo)
v  Matrilinial : garis ibu (Minangkabau & Enggano)
v  Dobbel Unilateral : garis ayah dan ibu secara bersama sehingga hanya memiliki satu kakek dan satu nenek. Kakek dari ayah, dan nenek dari ibu
v  Altermerend (berganti) : berganti garis ayah dan ibu. Contoh : anak pertama ikut patrilineal, anak kedua ikut matrilineal (Melanesia)

Bentuk sistem sosial dalam masyarakat :
ü  Kesatuan geneologis (atas dasar keturunan) : keluarga
ü  Kesatuan kedaerahan / teritorial : Desa
ü  Kesatuan yang bersifat geneologis dan teritorial : huta, dalu
ü  Kesatuan karena ikatan suci keagamaan : jemaah haji
ü  Kesatuan berdasarkan tingkat umur : kelompok remaja
ü  Kesatuan berdasarkan jenis kelamin : Dharma Wanita
ü  Kesatuan bersifat paguyuban : perkumpulan Subak
ü  Kesatuan bersifat patembayan : partai politik

3.     Sistem Pengetahuan : upaya manusia mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan
Pembagian sistem pengetahuan (Koentjaraningrat) :
q  Alam sekitar
q  Alam flora
q  Alam fauna
q  Zat – zat dan alam mentah
q  Tubuh manusia
q  Kelakuan sesama manusia
q  Ruang, waktu, dan bilangan

Cara memperoleh pengetahuan :
q  Kejadian luar biasa yang diberikan oleh Tuhan (wahyu dan karomah)
q  Inspirasi (bisikan hati insan kamil)
q  Melalui logika dan indra manusia

4.     Bahasa : alat komunikasi terdiri dari simbol yang dapat dimengerti orang lain
Fungsi bahasa :
·         Alat komunikasi baik berupa isyarat, lisan, tulisan
·         Alat ekspresi
·         Alat integrasi

5.     Kesenian : sarana untuk mengekspresikan rasa keindahan dalam jiwa manusia
Bentuk :      -  lisan
                  -  setengah lisan : teater, upacara
-  bukan lisan : rumah adat
Macam – macam :
q  Seni suara
q  Seni rupa
q  Seni gerak

6.     Sistem Mata Pencaharian : suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari (produksi, tenaga kerja, dan distribusi)

Sistem produksi berdasarkan teknologi :
q  Berburu dan meramu (hunting and gathering)
q  Pertanian berpindah – pindah (primitive farming)
q  Pertanian intensif (intensive farming)
q  Industri (manufacturing)

Distribusi hasil produksi :
q  Barter
q  Redistribusi : mengumpulkan kemudian dibagikan kembali (pajak)
q  Sistem pasar : mempergunakan uang
7.     Sistem Teknologi Dan Peralatan : cara dan alat yang digunakan untuk memenuhi
  kebutuhan dan memperlancar kegiatan sosial

Peralatan & teknologi meliputi :
    1. Senjata                            
    2. Makanan dan minuman
    3. Wadah
    4. Peralatan transportasi
    5. Pakaian / perhiasan
    6. Alat – alat produksi
    7. Tempat berlindung (rumah)

Perubahan teknologi manusia (Lewis Henry Morgan) :
q  Zaman liar bawah : ada di permukaan bumi sampai mengenal bahasa
q  Zaman liar tengah : mampu membuat api sampai membuat busur dan panah
q  Zaman beradap bawah : membuat busur dan panah sampai membuat tembikar
q  Zaman beradap tengah : mengenal pertanian dan peternakan sampai irigasi
q  Zaman beradap atas : irigasi sampai pengolahan besi dan sistem alphabet
q  Zaman peradaban : penggunaan bahasa tulisan dan percetakan sampai sekarang

  • Cultural Activities : tidak selalu dijumpai pada kelompok lain dalam kondisi yang sama
  • Traits Complexes : pelengkap kegiatan kebudayaan
  • Traits :  pelengkap yang masih dapat diuraikan
  • Items : unsur yang tidak dapat diuraikan lagi

Faktor intern penyebaran kebudayaan
Ø  Enkulturasi
Ø  Inovasi (penemuan) : Discoveri (belum diterima) / Incoveri (sudah diterima)

Faktor ekstern penyebaran kebudayaan
Ø  Asimilasi : perpaduan kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru
Ø  Akulturasi : perpaduan kebudayaan dimana ciri-ciri masing-masing kebudayaan masih terlihat
Ø  Difusi : penyebaran unsur – unsur budaya dapat menambah unsur budaya asli
-    Penetrasi : perpaduan dua unsur kebudayaan yang berbeda
penetrasi pasifique : dengan baik – baik
penetrasi violente : dengan pemaksaan
-    Simbiosis : mutualisme (saling menguntungkan) ; komensalisme (satu diuntungkan, satu tidak
  untung dan tidak rugi) ; parasitisme (satu untung, satu rugi)
Ø  Invensi : penyebaran budaya dengan paksaan

Gerak kebudayaan : suatu kejadian yang menyebabkan berubahnya budaya
·         Akulturasi : menerima kebudayaan lain tanpa menghilangkan identitas kebudayaan sendiri
·         Asimilasi : perpaduan kebudayaan yang membentuk kebudayaan baru / campuran

Syarat – syarat :
  • Masyarakat terbuka
  • Adanya kontak budaya dengan budaya / negara lain
  • Kemampuan local genius (SDM)
  • Campur tangan pemerintah

Perubahan kebudayaan
a.     Faktor internal 
·         Adanya ketidakpuasan terhadap sistem norma yang berlaku
·         Adanya individu yang menyimpang dari norma yang berlaku
·         Adanya penemuan baru yang diterima
·         Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi masyarakat
b.     Faktor eksternal
·         Adanya bencana alam
·         Timbulnya peperangan
·         Kontak dengan masyarakat lain
Masalah – masalah yang ditimbulkan oleh keanekaragaman budaya
Hubungan antara unsur – unsur budaya dan masyarakat multikultural :
·         Hubungan intern unsur – unsur budaya daerah
·         Hubungan unsur – unsur budaya daerah dan unsur – unsur budaya luar
·         Hubungan unsur – unsur budaya nasional dan unsur – unsur budaya luar

a.     Primordialisme
Dampak positif :   -    meneguhkan cinta tanah air
-          mempertinggi kesetiaan terhadap bangsa
-          mempertinggi semangat patriotisme
-          menjaga keutuhan dan kestabilan budaya
Dampak negatif :  -     menghambat hubungan antarbangsa
-          mengahambat proses asimilasi dan integrasi
-          mengurangi objektivitas ilmu pengetahuan
-          penyebab diskriminasi
-          konflik antarkebudayaan suku – suku bangsa

b.     Etnosentrisme
Dampak positif :     menimbulkan solidaritas kelompok yang kuat
Dampak negatif :  -  mengurangi keobjektivan ilmu pengetahuan
-     menghambat pertukaran budaya
-     mengahambat proses asimilasi

c.     Kenisbian budaya : memandang budaya lain tidak dengan tolak ukur budaya sendiri
Syarat – syarat :    -  adanya toleransi, solidaritas, punya alat pemersatu
                              -  sikap mental gotong royong, musyawarah
                              -  punya tujuan yang sama
                             
Masalah – masalah akibat perubahan kebudayaan
a)    Adanya kontak dengan unsur – unsur budaya asing yang menyebabkan melemahnya budaya sendiri
b)    Bentuk kontak dengan budaya asing : penetrasi

Aternatif pemecahan masalah yang ditimbulkan oleh keanekaragaman kebudayaan
a)    Potensi lokal yang dapat dikembangkan melalui :
·    Melestarikan gotong royong dan kekeluargaan
·    Mengembangkan musyawarah, nilai seni budaya, dan norma - norma
·    Memupuk toleransi dan tenggang rasa
·    Meningkat keimanan dan ketaqwaan
·    Mencintai produk dalam negeri

b)    Potensi nasional dikembangkan melalui :
·    Sadar akan adanya unsur kesamaan kebudayaan
Kebudayaan nasional : kebudayaan yang diakui dan diterima secara nasional
Tujuan komunikasi (Haryati Soebadio) :
-     memperluas pandangan mengenai kebudayaan nasional
-     saling memperkenalkan kebudayaan daerah
-     dapat mengembangkan kebudayaan nasional
-     kebudayaan nasional berasal dari kebudayaan daerah dan menjamin identitas nasional
-     kepribadian nasional mempertinggi kreatifitas dan inovasi
·    Penghayatan dan pengamalan pancasila
·    Membina persatuan dan kesatuan
·    Memupuk perasaan senasip sepenanggungan
·    Konsisten terhadap konsensus yang ditetapkan
·    Memperkuat kebudayaan sendiri dan kepribadian nasional
·    Menyerap unsur – unsur kebudayaan asing yang sesuai


Menentukan sikap yang kritis terhadap perubahan kebudayaan
  • Menghormati kebudayaan asing dan menyerap yang sesuai
  • Membuka diri terhadap kebudayaan yang dapat memperkaya bangsa
  • Bekerjasama dengan bangsa asing
  • Memberi kebebasan berekspresi melalui kesenian
  • Menghormati produk luar negri tapi tetap mencintai produk dalam negeri

Unsur – unsur yang merugikan bangsa Indonesia
  • Paham – paham yang tidak sesuai dengan pancasila (liberalisme, komunisme, fasisme)
  • Egois : mementingkan diri sendiri
  • Materialisme : mengutamakan materi
  • Sekularisme : moralitas tidak didasarkan agama
  • Ekstremisme : pikiran yang melampaui batas kebiasaan / norma yang berlaku
  • Chauvimisme: merendahkan bangsa lain
  • Elitisme & eksklusivisme: memandang rendah orang lain
  • Diskriminatif : membeda - bedakan orang lain
  • Konsumtif : suka belanja
  • Glamouristik : gaya hidup mewah

Teori kebudayaan asli Indonesia sebelum mendapat pengaruh asing :
a.   Teori Brandes
1.     Wayang
2.     Gamelan
3.     Batik
4.     Astonomi : untuk pertanian dan pelayaran
5.     Pemerintahan macapat
6.     Menuang logam
7.     Pelayaran
8.     Bercocok tanam
9.     Alat tukar (zaman logam)
10.   Perdagangan

b.   Teori Coedes
1.     Menjinakkan binatang                                     
2.     Mengenal pembagian air (subak)                      
3.     Alat tukar                                                       
4.     Cara penguburan                                             
5.     Kerajinan
6.     Animisme/Dinamisme
7.     Pelayaran
8.     Perbuatan baik / buruk


Kepercayaan Indonesia :
  1. Animisme
  2. Dinamisme
  3. Totemisme[2]
  4. Manisme = Manaisme : semua benda / makhluk hidup mempunyai kekuatan gaib[3]

Kesenian dilihat dari tempat lahirnya :
A)   Kesenian keraton dengan ciri – ciri :
·    Statis
·    Penonton hanya menikmati (tidak dapat berinteraksi)
·    Berisi tentang kehidupan istana
·    Ditampilkan pada saat – saat tertentu sesuai kebutuhan keraton

B)    Kesenian rakyat dengan ciri – ciri :
·    Lebih dinamis
·    Ditampilkan sesuai kebutuhan
·    Bersifat interaktif
·    Berisi cerita rakyat / kehidupan sehari – hari


[1] Kebudayaan tidak hilang tetapi berubah, hilang kalau tidak dilestarikan
[2]  Prasasti Jaring (Kediri) : nama pejabat adalah nama hewan
[3]  Paham ini melahirkan animisme dan dinamisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar