Minggu, 06 Juni 2010

Bahasa Jawa

Salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia adalah Bahasa Jawa. Bahasa Jawa merupakan salah satu hasil kebudayaan suku Jawa yang bertempat di Pulau Jawa tepatnya mulai Jawa Tengah, Yogyakarta, sampai Jawa Timur. Variasi keadaan geografis menyebabkan munculnya berbagai ragam logat/dialek dalam bahasa Jawa. Misalnya di Jawa Timur terdapat sub-kultur Mataram (Kediri ke arah barat), sub-kultur Pesisir (Gresik, Tuban, Lamongan), dan sub-kultur Arek (Surabaya dan Malang), dimana bahasa Surabaya-an dipengaruhi oleh sub-kultur Madura (Pujileksono, 2009:127). Bahasa Jawa mengenal tingkatan bahasa yaitu perbedaan bahasa yang digunakan karena adanya perbedaan kelas sosial dalam masyarakat. Perbedaan kelas sosial yang mempengaruhinya yaitu stratifikasi sosial berdasarkan jabatan, umur, atau orang yang dipandang terhormat. Dalam bahasa Jawa terdapat tingkatan-tingkatan bahasa, hal ini karena orang Jawa sangat memperhatikan unggah-ungguh (tata karma). Tingkatan-tingkatan tersebut adalah : 1. Basa ngoko (Bahasa kasar) digunakan oleh orang yang lebih muda, sederajat, seumuran, dan akrab. Ngoko terbagi atas ngoko lugu (ngoko yang sangat kasar) dan ngoko alus. Perbedaan antara ngoko kasar terletak pada subyek (jejer) apabila menggunakan kata ganti orang dan kata kerja (wasesa)*. 2. Basa krama (Bahasa halus) digunakan kepada orang yang lebih dihormati, orang yang lebih tua. Bahasa ini juga dibedakan menjadi dua yaitu krama lugu/madya (krama yang agak kasar) dan krama inggil. Keduanya juga dibedakan dari subyek (jejer) apabila menggunakan kata ganti orang dan kata kerja (wasesa)*. * untuk wasesa dapat dilihat pada pepak untuk ngoko alus dan krama alus dilihat di krama inggil. Sedangkan krama madya dilihat di krama madya Contoh: Kamu membeli gula di pasar. S P O K a. Ngoko lugu Awakmu tuku gula ing pasar. J W L K b. Ngoko alus Panjenengan mundhut gula ing pasar. J W L K c. Krama lugu Sampeyan tumbas gendhis wonten peken. J W L K d. Krama alus Panjenengan mundhut gendhis wonten peken. J W L K Keterangan: S (subyek) = J (jejer) yang melakukan pekerjaan P (predikat) = W (wasesa) kata kerja O (obyek) = L (lesan) yang dikenai pekerjaan K (keterangan) = K (katrangan) kata keterangan dapat meliputi keterangan waktu, keterangan tempat, atau keterangan keadaan

11 komentar: